Mimpi tentangnya berlewat waktu.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo
.
Dalam luka hidup dan kecewa.
Bersandar pada bumi bertepi pijaki tanah.
Ia, ku tunggu jua harapan menjauh dari nyata.
Lama waktu bersedih menyusahi hati ini.
Putaran waktu mengubah alur tema hidup.
Tak jua lekas kembali, dimana, ku tunggu.
Kau harapan dariku.
Pijar matahari menerangi hari, rembulan cahaya dini malam.
Bernyanyi pelan akan dahaga mimpi manis darinya.
Merenungi arah ku tuju dalam hampa tanpanya.
Ku bernyanyi dan mendoa.
Supaya dia datang dalam kembali.
Nyatanya hidup di jalan mimpi nyata.
Dalam jalan ini ku cari sendiri.
Menemukannya ditenang arus dunia fana tepi batas akhirnya.
Telah terlihat arah jalan hidup.
Ku, harapnya tak selaras melara dapat kini.
Tak terenungi kembali.,
Ku jalan cari sendiri...
-----------
Tersadari, perelungan waktu.
Putaran waktu mengubah alur tema hidup.
Tak jua lekas kembali, dimana, ku tunggu.
Kau harapan dariku.
Pijar matahari menerangi hari, rembulan cahaya dini malam.
Bernyanyi pelan akan dahaga mimpi manis darinya.
Merenungi arah ku tuju dalam hampa tanpanya.
"Pasti ku dapatkan kembali.
Tanpa dirintangi oleh jalan berliku meliku dari menempuh tingginya dunia.
Kepastian ku milikinya kembali percayalah mimpi manisku".
Parah bermata pedih.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Disedih luka hatiku.
Menyimpan dendam kenangan.
Amarah benci hidup merindu.
Dibawah biru angkasa.
Daku sembunyikan rindu dendam.
Tersembunyi hidup kelam lama.
Tak cukup dapat membantu.
Menutupi luka kecewa hidup ini.
Basuh wajah air memancur.
Menutupi air mata aliran gelora.
Butuh waktu ku tepiskan ayalmu.
Walau tak ayal kau datang melintas.
Terbayangi imajinasi memintas.
" Didalam hidupku.
Ku tak pasrahkan hidupku meratapimu.
Biarlah kau tiada berlalu terlampau.
Dari hidupku.
Oh mengapa? Dan kenapa?
Ia pergi tak lupa melupa dariku.
Pada pelita alam manis kenangan merindu itu.
Telah taklukan egosentri berjalan alur nyata.
----------
"Percaya tak mau percaya,
dia yang telah berjalan pilih yang lain dariku.
Ku, dia tak tau kemana, dimana.
Tak mau ku terus mengikuti jejak jalan hidupnya, ku pulang darinya.
Dimana ku, dia menjalan satu hati dan ruang"
Telah ku tegarkan.
Untuk daku bersembunyikan nyata dihidup kelam lama.
Tak cukup dapat membantu, Menutupi luka hati yang telah kecewa.
"Telah ku tegarkan.
Kau, dia melintasi hidup dariku.
Demi hidup ku pertahankan.
Aku sendiri............."
Satu cerita waktu kawan.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Bait puitis hidup kita.
Memberi drama warna hidup.
Bercerita kita dalam kebersamaan.
Satu hati kita berkawan sejati.
Arti mencari harga hidup ini.
Detak waktu masih berputar.
Bila kita tetap ada bersama.
Tentu harga kita tetap ada.
Kesan hidup lebih bermakna.
Tenang kawan.
Sejati kebersamaan kita ideal drama dunia.
Arti harga kawan lebih dari harga harta.
Bagi kita dunia milik kita.
Temukan sejatinya hidup ini.
Tetap waktu terus ada.
Sejalan hidup kita jangkau bumi.
Hentak kaki pasti bergerak tak henti.
Meraih kepastian bila tepati janji ternikmati.
Tak satupun tanpa hasil prestasi baik kita.
" Bait menambah cerita.
Kebersamaan kita yang terhargai bumi.
Terestui alam fana.
Arti mencari harga hidup ini.
Detak waktu masih beputar.
Bila waktu masih kita bersama.
Tentu harga kita tetap ada.
Kesan hidup lebih bermakna.
"Bila kita dalam cita dan harapan dalam satu ruang.
Menuju langkah pasti bercerita masa depan terbuka.
Tak ada perpisahan dalam kisah ini, kita hidup lama dan jalan ku, kalian pasti sama.
Bermakna dan sia sia dapat kita lalui dalam hidup dalam satu setiakawan"
Kembali terlahir ditempat ini.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Kau di jaga cinta mu terlahir untukku.
Satu kesempatan terberi padaku.
Nostalgia dari tangis derita bahagia.
Ku kembali bertempat kini.
Masa kemaren, ku lembarkan kisah bertahan.
Bertahan dari cobaan hidup dan uji godaan.
Yang ku terjatuh dalam mesranya kasih terkasih.
Terasa semu telah nyata apa adanya.
Ku kembali dari pergi ku.
Memberi arti betapa berharganya hidup ini.
Ku tak benar marah benci pada kau.
Kita bertemu dan bersatu kembali.
Berbeda kau dan aku, tak satu terpisah tetap bersama.
Kini, ku pahami jalan hidup dari perbedaan masa waktu.
Kita pasti terjalin dan bahagia bersama.
Dalam goda dan coba esok hari.
Terjalin kasih mengasihi bersenandung burung merdu.
Satu kesempatan terberi untukku.
Nostalgia dari tangis derita bahagia.
Ku kembali bertempat kini.
"Menjalani hidup ini, kesempatan akhir kau beri padaku".
Ku takkan kecewakan cinta ini, satu teman hidup tersemu dalam bait cantik".
Terjalin Seperti Waktu Dulu.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Di masa yang usai berwaktu terlewati.
Detak jam dinding berjarum putar.
Bertanda angka waktu kita di bumi ini.
Alunan lagu senandung ku dengar bergema.
Tiap hariku bergetar sendu jiwa.
Ku tenangkan batin di dadaku kuatkan jiwa.
Dia kenangan dahulu,
Tak dapat kembali terulang masa kemaren.
Ku menanti.
Ku jalani hari esok yang penuh damai.
Tiada jalan ku temui, ku berjalan temui jalan ku kembali.
Kembali pada nya.
Seperti waktu yang dulu, saat dia masih bersama ku.
Berjalan sepanjang alur utara melintang ke selatan.
Berlalu waktu dunia, senja menuju ke barat tiba dari timur.
Ku temui lama hidup, damai tenang bahagia.
Baru ku temui seperti waktu dulu...
Bagi ku, kau lah segalanya...
Dia ku nantikan , kau lah kasih teman hidupku.
Tanpa ku rasa sendiri kembali pada ku.
Teman hidupku.
Terkasih jalin pencarian jalan sendiri.
Berpadu bertemu kembali.
Lagu Anak.
Cing Kucing Anak Siapa.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Ketika ku berjalan.
Ku melihat sebuah kardus.
Lalu ku mendekatinya.
Ternyata ada beberapa bayi kucing.
Oh kasihan sekali.
Lalu ia bersuara “meong”.
Lalu ku bawa pulang ke rumah.
Reff :
Cing, Kucing, Cing, Kucing anaknya siapa?
Nih kucing, nih kucing yang punya siapa?
Cing, kucing, cing, kucing anaknya siapa?
Nih kucing, nih kucing yang punya siapa?
Ketika ku berjalan.
Ku melihat sebuah kardus.
Lalu ku mendekatinya.
Ternyata ada beberapa bayi kucing.
Oh kasihan sekali.
Lalu ia bersuara “meong”.
Lalu ku bawa pulang ke rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar