Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Deras air semilir angin.
Menyapu nyapu wajahku.
Angin sejuk menyejukan jiwa.
Aku yang pilu kerana kegagalan.
Diantara gunung - gunung.
Dimana tahta raja giriwangsa.
Bersemayam diantara kisah silam.
Sungai mengalir dudukku disitu.
Kegagalan cinta yang patahkan.
Patahkan hati yang satu jadi dua.
Dua bingkai penuh memori.
Gambaran hidup yang indah.
Aku putus asa dalam kegagalan.
Yang membuatku gundah.
Dalam dunia indah yang fana.
Akankah kau datang lagi.
Sang hyang yang memberi tahta.
Adakah tahta untukku kembali.
Agar aku dapat hidup bersamanya.
Sampai mati dan beranak pinak.
Akankah kau ada.
Ciptaan Bondan Ramadhani Purnomo.
Mengapa air mengalir.
Tetap membuatku sedih.
Dalam kesepian sunyinya sungai.
Deras air telah aku tangiskan.
Tangisan hati di sungai dan gunung.
Aku kesepian dalam hidup ini.
Disini diantara gunung dan sungai.
Aku sendiri dalam keindahan alam.
Kau pergi, kau ada di balik gunung itu.
Jauh dalam luas hamparan bumi.
Bumi indah yang hijau terhampar.
Bilamana engkau datang menemuiku.
Akankah kau menemuiku.
Dalam cinta diantara gunung dan sungai.
Dihamparan bumi yang berwarna indah.
Dalam keabadian hidup yang fana ini.
Cinta yang membuatku sedih.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Hari hariku yang sepi.
Memikirkan dirimu yang disana.
Bagaimanakah aku bisa bertahan.
Bertahan hidup yang tak pasti.
Bagaimana aku bisa bertahan.
Disaat hatiku hancur karena kehidupan.
Kehidupan yang tak berpihak padaku.
Aku yang kehilangan derajat dan tahta.
Kau yang membuatku candu akan cinta.
Bagaimanakah kita dapat bersama.
Dalam kisah kasih yang suci dan penuh warna.
Aku tangisi pertemuan dan perpisahan ini.
Andai tahta telah aku raih.
Aku memanfaatkan hidup bersamamu.
Dalam kebahagiaan setelah kehancuran hidupku.
Karena tak bisa bersamamu dalam hidupku.
Kau Lelaki Tercinta.
Ciptaan Bondan Ramadhani Purnomo.
Hari hariku yang membuatku sedih.
Karena aku hidup tanpamu.
Dari rasa sepiku tanpamu disisiku.
Apa kau tau rasa ini, cinta..
Kau yang biasa membuat hidupku.
Hidup yang ceria, kini tinggal kenangan.
Dihatiku ingin ku bersamamu.
Mendengar suaramu dan tingkah tingkahmu.
Tapi kenyataan kini, kau tiada disisiku.
Aku merasa kehampaan direlung hati.
Bisakah kau kembali kepadaku.
Jangan pernah lepaskan aku dari hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar