Cinta Yang Terpisah
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Kesedihan bila kau jauh
Kesepian tanpa dirimu disisi.
Apakah kau menghapus cintaku.
Aku tak akan mampu melepaskan cintaku.
Mengapa jarak dan takdir memisahkan kita.
Aku tetap cinta kepadamu selamanya.
Walau aku menantimu yang jauh disana.
Aku menunggumu sampai akhir hidupku.
Walau kau telah bersamanya dan bahagia.
Biarkanlah aku tetap mencintamu selamanya.
Bagaimana aku bisa melupakan dirimu.
Oleh karena aku sudah terlalu cinta padamu.
Aku selalu harapkan kau bahagia bersamanya.
Walau aku disini sendiri tanpa dirimu.
Kau cinta sejati dalam hidupku tak pura pura.
Biarkan aku sendiri tanpa dirimu, hidup menantimu.
Cinta tak terlupakan.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Cinta ini yang ku sesali.
Maafkan bila aku tak mampu.
Untuk melupakan kau yang bersamanya.
Selama nafas ini berhembus cintaku, kamu.
Lihatlah aku tanpamu, dirimu dan cintamu.
Selama hidupku yang tetap ada, ku perjuangkan.
Ku tahu kau pasti melupakan aku.
Tak mengapa, bila kau lupakan aku.
Aku mencoba untuk hidup sepi tanpamu.
Yang kau harus tau, bahwa aku mencintaimu.
Selama hidupku, aku akan melanjutkan hidupku.
Berjuang mencapai cita citaku, walau tanpamu.
Walau aku tak bersamamu, ingatlah aku mencintamu.
Selamanya, tak akan pernah aku bisa berhenti cintai kamu.
Menjalani hidup tanpamu disisi, mencapai cita citaku.
Apabila cita citaku telah terwujud, tahukah bahwa aku tetap cinta kepadamu.
Tahta, cinta lain, tak bisa berpaling.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Bilakah cinta tak disisiku.
Bilakah cintanya telah bersamanya.
Bilakah tahta telah ku capai.
Menjatuhkan hati kepada diri yang lainnya.
Telah ada cinta yang lain disisiku.
Dalam surga cinta yang penuh nafsu.
Tulus kasih dalam cinta yang abadi.
Walau aku belum bisa melupakan cintanya.
Berbahagia bertahta bersama cinta yang lain.
Walau hati masih merindukan dirinya telah bersamanya.
Diri yang tak bisa berpaling ke lain hati.
Mencoba menjalin cinta kasih kepada diri yang lainnya.
Mencoba beralih hati kepada yang lain.
Dalam cinta yang abadi dalam tahta diri ini.
Tahta dari negeri bebuyutan yang telah ku raih.
Di negeri yang jauh, aku berpalingkan rindu darimu.
Dalam cinta yang lain, berada tahta untukku.
Di dalam negeri bebuyutan, negeri yang jauh tahtaku.
Aku merindukanmu dalam hidupku yang telah bersama cinta lainnya.
Bertahta diriku pada negeri yang jauh yang temurun, aku abadikan cinta ini.
Di negeri yang jauh, telah bertemukan.
Diriku dan wanita yang bertakhta.
Negeri yang kaya raya dan maju peradabannya.
Telah menerima cintaku, sang wanita pewaris tahta.
Dia wanita sang pewaris tahta telah diberkati bersama ku.
Dan kami menurunkan sang pewaris tahta yang temurun.
Di negeri yang indah, tahta dari peradaban maju.
Yang bangsanya berkulit putih yang cerdas dan rupawan.
Walaupun aku tak bisa berpaling dari cintanya.
Cintanya yang telah bersamanya, ku menata hidup.
Bersama sang wanita pewaris tahta dan keturunanku.
Bersama lelaki lain yang aku cinta dari sanubari hati.
Sesak Didada Oleh Rindu.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Kesepian merasuk jiwa.
Menusuk hati yang memendam.
Terasa pahit dalam kehampaan.
Terganjal berat terasa didada ini.
Dalam penantian menanti dirimu.
Penantian menunggu cintamu.
Cinta yang tak pernah terbalaskan.
Mengapa kau pergi tanpa berita.
Aku lelah menanti dalam jiwaku.
Jiwaku hampa dengan perih hati.
Luka yang terasa oleh merindu.
Sesak didada sebab rindu yang dalam.
Dalam dunia ini, akankah kau mengenalku.
Dan mengerti betapa sesak dadaku.
Oleh sebab selalu merindukan dirimu.
Akankah kau mendengarkan rindu untukmu.
Tiada Tandingi Dirimu Yang Menawan.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Aku melihat arah tempat tinggalmu.
Mengapa kau menghilang dari pandanganku.
Telah sepi menghinggap didalam relung hati.
Kau yang telah hilang dari mataku.
Di luas daerah itu aku tak bisa menemukan dirimu.
Adakah serpihan harapan agar kau dapat ditemui.
Dalam sepi dan sedih taukah aku rindukan mu.
Diantara luas daerah itu, yang telah aku telusuri.
Tetapi belum aku temui dirimu yang menawan hatiku.
Sungguh tiada yang tandingimu dalam hatiku.
Kau adalah pemenang hatiku yang telah membuatku.
Membuatku luluh hatiku hingga tiada dapat tergantikan.
Tersesat Menuju Tahta.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Mengapa aku berjalan jauh ke ujung pulau.
Dari ujung pulau bermatahari terbenam.
Tiada makna bila aku berjalan ke matahari terbit.
Kehampaan yang telah aku dapatkan.
Aku kehilangan satu harta yang berharga.
Harapan akan ilmu yang menuju puncak.
Puncak meraih tahta temurun sejatinya.
Waktu yang merebut semuanya.
Batara kala yang melahap waktu.
Dari kebahagiaan kini kehampaan.
Aku berupaya belajar berjerih payah.
Mencapai tahta dan wahyu keraton temurun.
Bertahta beralaskan tanah leluhur.
Bertahta beralaskan tanah berkulit putih.
Menyendu dalam kemakmuran yang hakiki.
Takdir Pencipta semesta alam yang menguasai.
Luluskan Didikan Budiman.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Ketika itu aku benar benar berbahagia.
Dalam nuansa yang mengharukan.
Terdidik dalam asuhan yang baik.
Tak kekurangan dari keluarga berkecukupan.
Dimana keluarga sedang menikmati kejayaan.
Makmur yang aku rasakan di daerah kelahiran.
Didikan dari perguruan yang mengasah keilmuan.
Membuat lomba meraih prestasi yang memuaskan.
Apabila tak ada kendala, telah diri luluskan didikan itu.
Tapi ketentuan Sang Pencipta mengeluarkan darinya.
Adakah kesempatan kedua untuk luluskan didikan itu.
Meraih tahta temurun dalam gemilang ilmu dan kesejahteraan.
Resah Berharap Kembali.
Ciptaan : Bondan Ramadhani Purnomo.
Cinta kau dimana tak tau kah.
Disini aku merindukan kamu.
Cinta kau dimana tak tau kah.
Disini aku menahan perih.
Akankah kau kembali.
Dalam kehidupan diriku.
Tertegun memandang fotomu.
Yang begitu tampan.
Resah diriku berharap kau.
Kembali dalam pelukanmu.
Kapan kau kembali.
Hanya bayangmu dalam benakku.
Aku resah kau yang pergi.
Taukah ingin diri mengulangi.
Cinta yang bersambut darimu.
Bukalah hatimu, sambutlah cinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar